“Sial! Kesiangan lagi.” Aku mengayuh sepedaku cepat. Waktu hampir menunjukkan pukul tujuh. Ini hari pertamaku masuk sekolah setelah libur semesteran kemarin. Pagi ini aku menjadi salah satu petugas upacara. Akhirnya aku sampai di depan gerbang sekolah dengan keringat bercucuran di dahiku. Terdengar bel yang menjadi tanda upacara akan segera dimulai. Terlihat juga Pak Adi sedang menyiapkan peralatan upacara.
“Mbak Sofy, kok siang lagi berangkatnya?” Tanya Penjaga sekolah yang menatapku heran lalu mengarahkan pintu gerbang untuk ditutup. Aku hanya tersenyum kecil, sampai tidak sadar gerbang hampir setengah tertutup.